loder

The Importance of Local-powered Language Processing

Jakarta (25/11), Dessi Puji Lestari selaku co-founder sekaligus Chief Scientist of Speech Prosa.ai menjadi salah satu pembicara di acara Kemlu for Startup: Menarik Investasi Modal Ventura Lokal dan Internasional, sebuah acara yang bertujuan untuk memperkuat ekosistem ekonomi digital Indonesia, yang bertempatkan di Hotel Bali Room Kempinski Jakarta. Prosa.ai menjadi salah satu dari 361 startup potensial yang diundang oleh Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) untuk bertemu dengan berbagai investor dari dalam dan luar negeri.

Pada acara tersebut Dessi membagikan pengalamannya kepada para pemodal ventura dan perwakilan startup yang hadir tentang pengalamannya dan teman-temannya dalam merintis sebuah startup AI di bidang pemrosesan bahasa Indonesia. Sejak lama Dessi dan Ayu Purwarianti, salah satu co-founder sekaligus Chief Scientist of Text Prosa.ai, telah berkecimpung di dunia pemrosesan bahasa dikarenakan keduanya merupakan pengajar di Teknik Informatika ITB yang memang mendalami bidang tersebut.

Keduanya menyadari bahwa selama ini riset-riset tentang pemrosesan bahasa Indonesia lebih banyak bermanfaat di dunia akademisi meskipun memiliki potensi besar di dunia industri. Apalagi terdapat ratusan juta data teks dan suara tidak terstruktur dalam bahasa Indonesia, baik di media sosial, portal berita, database email, database telepon, dsb; yang bisa diproses baik untuk kepentingan masyarakat maupun industri.

Pasalnya, selama ini pemrosesan bahasa yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat lebih banyak datang dari luar Indonesia. Padahal, pemrosesan bahasa yang berbasis kekuatan lokal penting dilakukan dikarenakan setiap bahasa memiliki keunikan tersendiri dan para pengembang lokal lah yang paling mumpuni untuk menciptakan pemrosesan bahasa yang paling relevan dengan audiensnya.

Potensi ini akhirnya dapat mulai dikembangkan setelah Ayu Purwarianti bertemu dengan On Lee, CTO GDP Labs sekaligus investor Prosa.ai, pada akhir 2017. Bersama dengan Totok Suhardijanto, M.Hum., Ph.D (Chief Scientist of Linguists Prosa.ai), serta Achmad Imam Kistijantoro, Ph.D (Chief Scientist of Engineering Prosa.ai); Dessi Puji Lestari, Ayu Purwarianti dan Teguh Eko Budiarto (CEO of Prosa.ai) mendirikan sebuah perusahaan AI yang mengembangkan pemrosesan bahasa Indonesia berbasis kekuatan lokal dengan nama Prosa, akronim dari “Pemrosesan Bahasa” sekaligus memiliki arti harfiah “karya sastra bebas”.

Semangat untuk mengembangkan “AI berbasis kekuatan lokal” ini selaras dengan tujuan Kemlu RI yang ingin memperkuat ekosistem ekonomi digital Indonesia dengan mengembangkan startup lokal. Kemlu RI percaya bahwa startup merupakan agen diplomasi ekonomi sektor digital yang dapat mewujudkan visi “Indonesia 2045” dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kini berada di angka 5,08%. Dengan mempertemukan pelaku startup lokal dengan para pemodal ventura dari dalam dan luar negeri, Kemlu RI berharap untuk dapat mewadahi perkembangan para startup tersebut untuk menjadi startup berbasis kekuatan lokal dengan standar internasional.

None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None