loder

AI Outlook 2024 : Perkembangan dan Adopsi Regulatory Technology berbasis LLM

Tahun 2023 telah menjadi tahun yang sangat penting dalam perkembangan sekaligus adopsi AI yang sangat masif baik di kancah global pun termasuk di Indonesia ditandai dengan adopsi Generative AI seperti ChatGPT dan berbagai aplikasi AI lainnya termasuk Large Language Model (LLM).

Salah satu solusi AI yang juga mendapatkan perhatian besar bagi Industri maupun Regulator di 2024 adalah pemanfaatan teknologi untuk regulasi berbasis AI atau dikenal dengan Regulatory Technology.

Dalam menghadapi regulasi yang semakin kompleks dan ketat, peran teknologi semakin krusial. Regtech, atau teknologi regulasi, telah menjadi kekuatan yang mengubah paradigma di industri keuangan, khususnya dalam kepatuhan (compliance) dan manajemen risiko.

Regtech mengacu pada penggunaan teknologi untuk membantu pengguna, khususnya perusahaan, dalam mematuhi peraturan (compliance). Pendekatan ini mencakup otomatisasi proses kepatuhan dan pemanfaatan analisis data untuk mengidentifikasi risiko dan potensi tindak penipuan.

Permasalahan utama dengan regulasi adalah jumlahnya yang mencapai ratusan, dan regulasi baru terus bermunculan. Solusi terbaik adalah dengan merekrut staf hukum dan membuat departemen legal yang akan menangani semua hal tersebut, tetapi tidak setiap perusahaan mampu melakukannya. Di sinilah RegTech berperan. Artificial Intelligence (AI) menjadi inti dari transformasi ini dengan memanfaatkan algoritma kuat dan machine learning untuk mengotomatisasi serta mengoptimalkan proses regulasi.

Setidaknya terdapat 7 kategori utama dari Regtech,yaitu verifikasi, pelaporan, pengambilan data dan interogasi, monitoring, analisis risiko, analisis dan pelatihan terhadap regulasi, serta general compliance.

AI trend

sumber : Pragmatic coders

Peluang dan Manfaat RegTech 2024

AI tidak hanya mengotomatisasi kepatuhan, tetapi juga mampu mengembangkan strategi manajemen risiko lanjutan. Dengan menganalisis data besar, AI memberikan wawasan prediktif terhadap potensi bahaya dan kelemahan, memungkinkan perusahaan mengidentifikasi dan mengatasi risiko sebelum terjadi, meningkatkan efektivitas manajemen risiko. Dengan membuat keputusan berbasis data dan beradaptasi cepat terhadap perubahan pasar, organisasi dapat meraih keunggulan kompetitif dalam manajemen risiko menggunakan potensi AI.

Menggunakan RegTech secara signifikan mengurangi beban kerja manual compliance officers. Hal ini memungkinkan organisasi mengalokasikan sumber daya manusia mereka dengan lebih efektif, meningkatkan efisiensi biaya secara keseluruhan.

Regtech memberikan konteks, menyoroti potensi risiko, dan menawarkan saran untuk mengurangi masalah kepatuhan, dan pada akhirnya memberikan kontribusi untuk pengambilan keputusan dan manajemen risiko yang lebih baik.

Kepatuhan regulasi sangat penting dalam industri keuangan. Large Language Models (LLM) membantu mengidentifikasi potensi pelanggaran regulasi dengan menganalisis data komunikasi seiring dengan perubahan regulasi yang terus-menerus. Kemampuannya yang dapat beradaptasi memungkinkannya tetap terkini dengan persyaratan kepatuhan terbaru, memberikan bisnis wawasan dan peringatan secara real-time.

Cloud computing adalah tren lain yang memengaruhi bisnis regtech. Bisnis yang menggunakan solusi berbasis cloud dapat mendapatkan alat dan layanan kepatuhan kapan saja dibutuhkan tanpa harus berinvestasi mahal dalam infrastruktur dan perangkat lunak. Ini sangat membantu untuk perusahaan kecil yang mungkin tidak memiliki dana untuk membeli teknologi kepatuhan.

Kelebihan-kelebihan RegTech menciptakan pasar miliaran dolar. Potensi pasar RegTech bervariasi tetapi lembaga-lembaga riset sepakat pertumbuhan pasar RegTech setidaknya mencapai 20% per tahun. Menurut Allied Market Research, pasar RegTech global diperkirakan akan tumbuh dengan Tingkat Pertumbuhan Tahunan Gabungan (CAGR) 23,5% dari tahun 2018 hingga 2025 dan mencapai $55,28 miliar pada tahun 2025. Markets and Markets (M&M) juga memperkirakan pasar RegTech akan tumbuh dari $6,3 miliar pada tahun 2020 menjadi $16 miliar pada tahun 2025 dengan CAGR sebesar 20,3%.

Tantangan Beban Kepatuhan

Menurut Sanction Scanner, pemenang Finnovating Award for Top RegTech 2022, biaya kepatuhan dapat menjadi sangat tinggi. Pada tahun 2015, HSBC mengeluarkan $2,2 miliar hanya untuk pemantauan regulasi, pelaporan, dan pekerjaan kepatuhan dalam sembilan bulan pertama tahun tersebut. Demikian pula, biaya keseluruhan kepatuhan bagi lembaga keuangan terus meningkat setiap tahun dan diperkirakan akan mencapai $120 miliar secara global dalam lima tahun mendatang.

Namun, biaya dari tidak mematuhi regulasi dapat menjadi lebih tinggi lagi, dengan denda untuk pelanggaran dapat mencapai miliaran dolar. Solusi RegTech dapat secara signifikan mengurangi biaya tersebut sambil memberikan manajemen kepatuhan yang lebih akurat dan efisien. Ini pada akhirnya membantu perusahaan tetap bersaing sekaligus mematuhi persyaratan hukum dan regulasi.

Seiring dengan terus berkembangnya industri RegTech, diharapkan akan menciptakan pasar senilai $118,7 miliar, didominasi oleh jasa konsultasi dan bisnis, dengan sekitar 55% dari total biaya layanan ini.

Shriya Subhedar, Data Transformation Analis S&P Global, mengatakan secara keseluruhan, industri regtech berkembang pesat sebagai respons terhadap peningkatan permintaan bisnis untuk mematuhi standar regulasi. Saat persyaratan regulasi menjadi lebih rumit dan menuntut, peran teknologi dalam kepatuhan menjadi semakin penting.

Artificial intelligence, blockchain, cloud computing, dan kolaborasi regtech adalah salah satu tren utama di 2024. Di masa depan, industri regtech kemungkinan akan lebih terintegrasi dengan operasi bisnis, dengan penekanan yang lebih besar pada analisis data dan peningkatan kolaborasi dan kemitraan antar perusahaan regtech untuk menyediakan solusi kepatuhan yang lebih komprehensif dan terintegrasi.

Pasar regtech global diperkirakan akan mencapai $55,28 miliar pada tahun 2025, menjadikan industri regtech sebagai bagian penting dari lanskap bisnis dengan menyediakan alat yang diperlukan bisnis untuk mematuhi persyaratan regulasi dan tetap unggul dalam lingkungan regulasi yang semakin kompleks dan dinamis.

Regulasi RegTech di Indonesia
Perkembangan teknologi informasi memang tidak bisa dibendung. Namun risiko seperti serangan siber dan penyalahgunaan data konsumen bisa diantisipasi. Oleh karena itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menyiapkan pengaturan tentang regula) akan menyiapkan pengaturan tentang regulatory technology.

Salah satu petinggi di OJK menyampaikan, salah satu agenda yang relevan dengan RegTech adalah membangun kerangka e-KYC (know your customer secara digital) yang saat ini banyak digunakan. Selain itu, RegTech juga berguna untuk mencegah pencucian uang dan pendanaan terorisme oleh setiap lembaga jasa keuangan di Indonesia.

OJK telah memulai sejumlah langkah pengawasan RegTech di industri jasa keuangan. Di sektor perbankan, sudah ada OJK Box atau OBOX yang merupakan alat pengawas perbankan mendapatkan laporan secara digital atas bank umum maupun bank pembangunan rakyat (BPR) dan BPR Syariah (BPRS).

Di pasar modal, dukungan teknologi RegTech telah dilakukan lebih awal sejak 2016 lewat sistem pengawasan transaksi efek. Ini digunakan saat transaksi saham, transaksi pasar derivatif, pasar efek bersifat utang, dan sukuk. Sektor industri keuangan non-bank (IKNB) pun demikian, bentuk implementasi reg-tech dilakukan oleh OJK melalui pendirian Pusat Data Fintech Lending (Pusdafil). Sistem ini telah terintegrasi dengan seluruh penyelenggara fintech lending.

Sebagai penutup, OJK menyebutkan bahwa "Pencapaian-pencapaian itu masih akan terus berlanjut seiring perkembangan di industri jasa keuangan. Dalam kaitan ini, implementasi reg-tech harus ditingkatkan agar mendorong kinerja sektor jasa keuangan, dengan tetap menerapkan good corporate governance (GCG),"

Bagi Anda yang membutuhkan solusi Regtech dapat mengunjungi situs https://prosa.ai atau menguhubungi konsultan solusi melalui kontak yang tertera pada laman situs.

None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None